TUGAS EKONOMI
MAKRO
“BAB 6 KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA”
Disusun Oleh:
1.
Destia N.E.P (150610130029)
AGRIBISNIS A
PROGRAM
STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
PADJADJARAN
Bandung
2014
· Siklus aliran pendapatan dalam
perekonomian terbuka
· Faktor-faktor yang menentukan ekspor
dan impor
· Fungsi ekspor, impor dan
perubahannya
·
Keseimbangan
pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka
1.
syarat
keseimbangan dalam perekonomian terbuka
2.
keseimbangan
menurut pendekatan y=AE
3.
Kesimbangan
menurut pendekatan suntikan-bocoran
4.
Perubahan
keseimbangan
A. Sirkulasi Aliran Pendapatan
Perekonomian Terbuka
Perekonomian
terbuka atau perekonomian empat sektor adalah suatu sistem ekonomi yang
melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan negara-negara lain di dunia ini.
Dalam perekonomian terbuka sektor-sektor ekonominya dibedakan kepada empat
golongan, yaitu : rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan luar negeri.
Melakukan perdagangan internasional merupakan kegiatan yang lazim dilakukan
oleh berbagai negara. Semenjak berabad-abad yang lalu, ketika berbagai
perekonomian masih belum begitu berkembang, perdagangan ekspor dan impor telah
mereka lakukan. Pada ketika ini kegiatan ekspor dan impor merupakan bagian yang
penting dalam kegiatan setiap perekonomian. Walau bagaimanapun, secara relatif,
kepentingannya berbeda dari suatu negara ke negara lain.
EKSPOR,
IMPOR, DAN PENGELUARAN AGREGAT
Dalam
ekonomi yang melakukan perdagangan luar negeri, aliran pendapatan dan
pengeluaran yang berlaku. Apabila aliran-aliran tersebut diperhatikan dengan
teliti akan didapati bahwa aliran yang berlaku dalam perekonomian terbuka
adalah berbeda dengan perekonomian tiga sektor sebagai akibat dari wujudnya
kegiatan ekspor-impor.Secara fisik, ekspor diartikan sebagai pengiriman dan
penjualan barang-barang buatan dalam negeri ke negara-negara lain. Pengiriman
ini akan menimbulkan aliran pengeluaran yang masuk ke sektor perusahaan. Dengan
demikian pengeluaran agregat akan meningkat sebagai akibat dari kegiatan
mengekspor barang dan jasa dan pada akhirnya keadaan ini akan menyebabkan
peningkatan dalam pendapatan nasional. Impor menimbulkan efek yang sebaliknya.
Secara fisik, impor merupakan pembelian dan pemasukan barang dari luar negeri
ke dalam suatu perekonomian. Aliran barang ini akan menimbulkan aliran keluar
atau bocoran dari aliran pengeluaran dari sektor rumah tangga ke sektor
perusahaan. Aliran keluar atau bocoran ini pada akhirnya akan menurunkan
pendapatan nasional yang dapat dicapai. Dengan demikian, sejauh mana ekspor dan
impor mempengaruhi keseimbangan pendapatan nasional tergantung kepada ekspor
netto, yaitu ekspor dikurangi impor. Apabila ekspor netto adalah positif,
pengeluaran agregat dalam ekonomi akan bertambah. Keadaan ini akan meningkatkan
pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
PENENTU
EKSPOR IMPOR : Untuk dapat menggambarkan dan menentukan keseimbangan
dalam perekonomian terbuka, perlulah terlebih dahulu dimengerti ciri-ciri dari
ekspor dan impor. Untuk mengetahui ciri-ciri tersebut perlulah dilihat
faktor-faktor penting yang akan mempengaruhi ekspor dan impor sesuatu negara.
Kedua hal tersebut diterangkan dalam uraian berikut :
-
Faktor-faktor yang Menentukan Ekspor
Sejauh
manakah sesuatu negara akan mengekspor barang-barang yang diproduksinya? Banyak
faktor yang akan menentukan hal ini dan pada dasarnya kepentingan ekspor di
sesuatu negara selalu berbeda dengan negara lain. Di sebagian negara ekspor
sangat penting, yaitu meliputi bagian yang cukup besar dari pendapatan
nasional. Akan tetapi di sebagian negara lain peranannya relatif kecil.
Sesuatu
negara dapat mengekspor barang produksinya ke negara lain apabila barang
tersebut diperlukan negara lain dan mereka tidak dapat memproduksi barang
tersebut atau produksinya tidak dapat memenuhi keperluan dalam negeri. Ekspor
karet, kelapa sawit dan petroleum dari beberapa negara Asia Tenggara berlaku
oleh karena barang-barang tersebut dibeli oleh negara-negara yang tidak
dapat memproduksinya. Sebaliknya pula negara-negara Asia Tenggara mengimpor
kapal terbang, dan berbagai jenis barang modal oleh karena mereka tidak dapat
menghasilkan sendiri barang-barang tersebut.Walau bagaimanapun faktor di atas
bukanlah faktor yang terpenting yang menentukan ekspor sesuatu negara. Faktor yang lebih penting lagi adalah
kemampuan dari negara tersebut untuk mengeluarkan barang-barang yang dapat
bersaing dalam pasaran luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga barang
yang diekspor tersebut haruslah paling sedikit sama baiknya dengan yang
diperjualbelikan dalam pasaran luar negeri. Cita rasa masyarakat di luar negeri
terhadap barang yang dapat diekspor ke luar negara sangat penting peranannya
dalam menentukan ekspor sesuatu negara. Secara umum boleh dikatakan bahwa
semakin banyak jenis barang yang mempunyai keistimewaan yang sedemikian yang
dihasilkan olehh sesuatu negara, semakin banyak ekspor yang dapat
dilakukan.Pendapatan nasional dianggap bukan penentu penting dari ekspor
sesuatu negara. Ekspor akan secara langsung mempengaruhi pendapatan nasional.
Akan tetapi hubungan yang sebaliknya tidak selalu berlaku, yaitu kenaikan
pendapatan nasional belum tentu menaikkan ekspor oleh karena pendapatan
nasional dapat mengalami kenaikan sebagai akibat kenaikan pengeluaran rumah
tangga, investasi perusahaan, pengeluaran pemerintah dan penggantian barang
impor dengan barang buatan dalam negeri. Ciri yang baru diterangkan ini
menyebabkan ekspor dipandang sebagai pengeluaran otonomi- yaitu seperti yang
diterangkan sebelumnya, adalah pengeluaran yang besarnya tidak tergantung
kepada pendapatan nasional. Dalam persoalan ini ciri ekspor adalah sama dengan
investasi perusahaan dan pengeluaran pemerintah, yaitu jumlahnya tidak
ditentukan oleh pendapatan nasional.
-
Faktor-Faktor yang Menentukan Impor
Pada
faktor yang menentukan ekspor dijelaskan bahwa hanya rumah tangga yang membeli
barang-barang dari luar negara. Dalam praktiknya tidaklah demikian. Barang
buatan luar negeri juga diimpor oleh sektor lain, yaitu oleh perusahan dan
pemerintah. Perusahaan mengimpor bahan mentah dan barang modal dari luar
negeri. Pemerintah juga melakukan hal yang sama, yaitu pemerintah menggunakan
barang konsumsi dan barang modal yang diimpor. Walau bagaimanapun dalam
analisis makroekonomi diasumsikan bahwa impor terutama dilakukan
oleh rumah tangga. Maka fungsi impor sangat berhubungan dengan pendapatan
nasional. Yang dimkasudkan dengan fungsi impor adalah kurva yang menggambarkan
hubungan di antara nilai impor yang dilakukan dengan tingkat pendapatan
masyarakat dan pendapatan nasional yang dicapai. Seperti telah dinyatakan impor
adalah pengeluaran terpengaruh yang berarti semakin tinggi pendapatan nasional
maka semakin tinggi pula impor.
B.
Keseimbangan Perekonomian Terbuka
Untuk
menerangkan mengenai keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka,
analisis di sini akan menunjukkannya dengan membandingkan keseimbangan dalam
ekonomi tiga sektor dan ekonomi empat sektor. Akan ditunjukkan bagaimana
keseimbangan ekonomi tiga sektor akan mengalami perubahan apabila pengeluaran
agregat meliputi pula ekspor dan impor. Analisis akan dilakukan secara grafik
dan dua pendekatan akan digunakan: pendekatan pengeluaran agregat- penawaran
agregat ( Y = AE ) dan pendekatan suntikan-bocoran.
Sebelum
keseimbangan pendapatan nasional dalam ekonomi terbuka diterangkan, terlebih
dahulu akan ditunjukkan syarat keseimbangan dalam perekonomian terbuka. Bagian
ini juga akan menerangkan dua hal berikut : (i) suatu contoh angka untuk
menunjukkan keseimbangan pendapatan, dan (ii) suatu contoh angka untuk
menunjukkan keseimbangan dalam perekonomian terbuka dan perubahan keseimbangan
tersebut.
SYARAT
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA
Keseimbangan
pendapatan nasional akan dicapai pada keadaan di mana (i) penawaran agregat
sama dengan pengeluaran agregat, dan (ii) suntikan sama dengan bocoran. Uraian
berikut akan menerangkan bagaimana keadaan tersebut tercapai dalam perekonomian
terbuka.
- Penawaran dan Pengeluaran Agregat dalam Perekonomian
Terbuka
Dalam perekonomian terbuka barang dan jasa yang
diperjualbelikan di dalam negeri terdiri dari dua golongan barang; (i) yang
diproduksi di dalam negeri dan meliputi pendapatan nasional (Y), dan (ii) yang
diimpor dari luar negeri. Dengan demikian dalam perekonomian terbuka penawaran
agregat atau AS terdiri dari pendapatan nasional (Y) dan impor (M). Dalam
formula :
AS = Y + M
|
Uraian
sebelum ini mengenai sirkulasi aliran pendapatan dalam perekonomian terbuka
telah menunjukkan bahwa pengeluaran agregat ( AE) meliputi lima komponen
berikut : pengeluaran rumah tangga ke atas barang produksi dalam negeri (Cdn),
investasi swasta (I), pengeluaran pemerintah (G), ekspor (X) dan pengeluaran ke
atas impor (M). Dalam persamaan :
AE
= Cdn + I +G + X + M
|
Pengeluaran
rumah tangga terdiri dari pengeluaran ke atas barang dalam negeri dan pengeluaran
ke atas barang impor. Maka dalam perekonomian terbuka berlaku persamaan berikut
:
C = Cdn + M
|
Berdasarkan
persamaan diatas, persamaan AE boleh disederhanakan menjadi :
AE = C + I + G + X
|
Di
mana nilai C meliputi pengeluaran ke atas produksi dalam negeri dan barang yang
diimpor.Dalam setiap perekonomian (apakah ia terdiri dari dua sektor, tiga
sektor atau empat sektor) keseimbangan pendapatan nasional dicapai apabila
penawaran agregat (AS) sama dengan penggeluaran agregat (AE). Dengan demikian,
dalam perekonomian terbuka keseimbangan pendapatan nasional akan tercapai
apabila :
Y + M = C + I + G + X
|
Atau
:
Y = C + I + G + ( X – M )
|
Suntikan dan Bocoran dalam Perekonomian Terbuka Dalam pendekatan suntikan-bocoran,
keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka dicapai dalam
keadaan berikut :
I + G + X = S + T + M
|
Uraian
beikut menerangkan mengapa kesamaan tersebut perlu dicapai untuk menentukan
keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka.
KESEIMBANGAN
DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA Apabila dimisalkan perekonomian tersebut terdiri tiga
sektor, keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai pada keadaan: Y = C + I +
G. Dengan demikian pendapatan nasional adalah Y. Apabila perekonomian ini
berubah menjadi ekonomi terbuka, akan timbul dua aliran pengeluaran baru, yaitu
ekspor dan impor. Ekspor akan menambah pengeluaran agregat manakala impor akan
mengurangi pengeluaran agregat. Dengan demikian, apabila perekonomian berubah
dari ekonomi tertutup ke ekonomi terbuka, pengeluaran agregat akan bertambah
sebanyak ekspor neto, yaitu sebanyak ( X – M). Nilai ekspor neto ini
perlu ditambahkan kepada fungsi pengeluaran agregat untuk perekonomian tertutup
( AE = C + I + G ) dan akan diperoleh fungsi pengeluaran agregat untuk ekonomi
empat sektor , yaitu : AE = C + I + G + ( X – M ). Sebagai akibat dari
perubahan ini keseimbangan pendapatan nasional pindah dari Eo
menjadi E1 , dan menyebabkan pendapatan nasional meningkat dari Y3
(pendapatan nasional dalam perekonomian tertutup ) menjadi Y4
(pendapatan nasional untuk perekonomian terbuka). Patut disadari bahwa fungsi
AE = C + I +G + ( X – M ) tidak sejajar dengan AE = C + I + G dan dengan fungsi
konsumsi (C). Keadaan demikian berlaku karena impor (M) nilainya sebanding (proportional)
dengan pendapatan nasional, maka fungsi AE = C + I +G + ( X – M ) lebih landai.
Keseimbangan pendapatan nasional menurut suntikan-bocoran yaitu apabila
dimisalkan ekonomi terdiri dari tiga sektor, keseimbangan dicapai pada Eo
yaitu apabila S + T = I + G dan pendapatan nasional adalah Y3.
Perubahan dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian terbuka, menyebabkan
:
(i)
Suntikan bertambah sebanyak X, dari I + G menjadi I + G + X. Perubahannya
sejajar karena ekspor adalah pengeluaran otonomi.
(ii)
Bocoran bertambah sebanyak M, dari S + T , menjadi S + T + M. Fungsi S + T + M
bermula dari garis asal S + T dan semakin menjauhi S + T karena M adalah pengeluaran
terpengaruh ( sebanding dengan pendapatan nasional ).
Dengan
demikian, efek dari perubahan dalam (i) dan (ii) dalam perekonomian terbuka
keseimbangan akan dicapai dar E3, yaitu pada persilangan di antara I
+ G + X dan S + T + M. Maka pendapatan nasional dari ekonomi empat sektor
adalah Y4.
Dalam
perekonomian terbuka pendapatan nasional adalah sama dengan
pengeluaran-pengeluaran berikut : pengeluaran rumah tangga terhadap produksi
dalam negeri, tabungan rumah tangga, pajak perusahaan dan individu yang dibayar
dan pengeluaran ke atas barang impor. Dalam persamaan :
Y = Cdn + S + T + M
|
Oleh
karena kesamaan di atas maka apabila Y = Cdn dengan sendirinya S + T
+ M = 0
PERUBAHAN-PERUBAHAN KESEIMBANGAN Perubahan pengeluaran rumah tangga,
perubahan komponen-komponen suntikan (I, G dan X ) dan perubahan
komponen-komponen bocoran ( S, T atau M ) akan menimbulkan perubahan ke atas
keseimbangan pendapatan nasional. Kenaikan dalam pengeluaran rumah tangga, investasi,
pengeluaran pemerintah atau ekspor akan menaikkan pendapatan nasional. Kenaikan
pengeluaran agregat juga akan menimbulkan proses multiplier sehingga pada
akhirnya menyebabkan pertambahan pendapatan nasional adalah lebih besar dari
pertambahan pengeluaran agregat yang berlaku. Dalam ekonomi empat sektor nilai
multiplier adalah lebih kecil dari dalam ekonomi tiga sektor. Sebabnya adalah
karena dalam perekonomian terbuka dimisalkan impor adalah sebanding dengan
pendapatan nasional, yaitu persamaan impor adalah M = m Y. Nilai m menyebabkan
tingkat “bocoran” (presentasi dari pertambahan pendapatan nasional yang tidak
dibelanjakan kembali untuk menimbulkan proses multiplier selanjutnya ) menjadi
bertambah besar. Perubahan komponen yang meliputi bocoran ( S, T atau M ) akan
menimbulkan akibat yang sebaliknya dari yang ditimbulkan oleh komponen
pengeluaran agregat. Kenaikan tabungan, atau pajak atau impor akan mengurangi
pendapatan nasional. Proses multiplier akan menyebabkan pendapatan nasional
berkurang lebih besar dari kenaikan bocoran.